Face recognition adalah teknologi verifikasi biometrik untuk mengonfirmasi suatu identitas menggunakan wajah mereka. Teknologi face recognition dapat mengidentifikasi wajah seseorang baik melalui foto, video, maupun secara real-time. Face recognition menggunakan AI atau Artificial Intelligence untuk mengidentifikasi wajah, hampir sama seperti verifikasi biometrik sidik jari. Teknologi face recognition memiliki banyak keunggulan terkait dengan pengenalan wajah seseorang dengan menggunakan sistem. Salah satunya adalah memberikan akses kepada orang-orang yang wajahnya terdaftar di dalam sistem. Selain itu, di beberapa negara maju, face recognition juga digunakan sebagai keamanan tambahan untuk melindungi tempat-tempat penting, seperti bandara dan instansi pemerintahan dari penyusup atau buronan.
Sebelum menjadi teknologi yang canggih seperti sekarang, pengembangan face recognition sebenarnya sudah dilakukan dari puluhan tahun lalu, tepatnya di tahun 1964 oleh Woodrow Wilson Bledsoe. Akan tetapi, karena didanai oleh badan intelijen, hasil pekerjaan ini tidak pernah dipublikasikan secara resmi, meski begitu, karya yang mereka hasilkan menjadi cikal bakal sistem komputer untuk mengenali berbagai objek penting di wajah, seperti bibir, bentuk mata, dan hidung. Mereka menggunakan perhitungan komputer dan metode rotasi matematika untuk menentukan wajah seseorang dari berbagai sudut pengambilan gambar.
Kemudian sekitar tahun 1970-anĀ di Goldstein, Harmon dan Lesk menggunakan pengenalan objek dasar dari Bledsoe dan teman-temannya dan menambahkan detail seperti warna rambut dan ketebalan bibir. Pada akhir 1980-an, Sirovic dan Kirby mulai menggunakan aljabar linier untuk memecahkan masalah pengenalan wajah. Di awal tahun 1990-an, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dan NIST meluncurkan program Facial Recognition Technology (FERET) untuk pasar komersial. Selanjutnya di era modern, Apple merupakan perusahaan pertama yang menggunakan pengenalan wajah pada teknologi smartphone berupa FaceID untuk membuka kunci ponsel pada iPhone X.
Verifikasi biometrik face recognition bekerja dengan cara mendeteksi wajah yang diambil oleh kamera. Selanjutnya, gambar wajah tersebut dianalisis dan diubah menjadi data faceprint. Faceprint tersebut kemudian akan diidentifikasi dan dibandingkan dengan data yang sudah ada di database.